Thursday, April 10, 2008

Puisi

Ia mengerti

Bahasa sunyi

Itu

Ia mengerti

Darah naik

Itu

Ia mengerti

Hitam

Itu

Tak akan menjadi

Putih

Ia mengerti

Dirinya tidak sepadan

Bidadari

Selebriti

Wanita

Terindah

Ia mengerti

Harus pergi

Dan lenyapkan

Seluruh diary

Ia mengerti

Harus hadapi

Derasnya harus sungai

Tingginya gelombang laut

Kencangnya badai

Ia terus

Berlari

Meskipun napasnya

Seakan terhenti

Ia mengerti

Bahasa mata

Bahasa hati

Ia mengerti

Kesunyian

Itu

Ia mengerti

Berhenti berharap

Rembulan

Dipangkuan

Sunyi

Sunyi

Hanya sunyi

Ia mencoba

Mengartikan kata itu

Namun

Hanya wajah merah

Padam

Ia terus menahan

Dan tak tertahan

Diantara

Teriakan-teriakan

Ia hanya

Diam

No comments: